Bau-Bau Fake Job dari LinkedIn

Kemarin (25/2) aku semacam dapat fake job. Jadi ceritanya, aku dapat pesan dari seorang PM perusahaan ternama UK via LinkedIn. Dia pingin dokumen-dokumen perusahaannya diterjemah, tapi dalam bentuk hardfile. Sempat mikir sih, hari gini masih ngirim dokumen hardfile, dari luar negeri lagi. Kan buang-buang duit. Tapi aku sempat posthink sih, mungkin karena dokumennya dokumen rahasia. Akhirnya aku ngirim CV dan dia mau nerima tawaran jasa nerjemahku. Barulah aku disuruh ttd NBA karena dokumen yang dikasih itu bersifat rahasia seperti yang kukira. Lalu dia ngirim bukti kalau udah ngirim dokumennya ke alamatku di Malang melalui suatu kurir internasional tanggal 22 Februari 2019. Di sana tertulis tanggal sampainya 25 Februari 2020, coy. Iya kayaknya typo sich~
Nah, kemarin, aku dapat email dari kurir tersebut kalau dokumen perusahaan itu ditahan di Bandara Ngurah Rai Bali karena mengandung berkas berharga (padahal yang berharga kan keluarga~), maka harus membayar sejumlah Rp 172xxxxx IDR agar pengiriman dapat dilanjutkan dan licin~ Saking banyaknya angkanya tuh, aku sampai bikin story di whassap apakah itu 17 juta atau 172 ribu wkwkwk. Balasan responden hampir semuanya menjawab 17 juta, dan memang iya. Aku langsung menghubungi whassap si PM perusahaan ini kalau disuruh bayar sejumlah itu. Kata dia disuruh bayar aja dulu nanti ditulis di invoice buat totalan belakang, unch~ Apakah bapak tidak tahu tiap pagi saya kebangun karena missqueen? Ya aku gak mau bayar lah (lebih tepatnya gak bisa), kubilang ke pak PM ini kalau aku nggak punya duit. Disuruhlah aku ngontak si kurir. Setelah kuemail si kurir, dia membalas katanya setelah melalui negosiasi yang panjaaang mereka menurunkan jumlah biayanya menjadi Rp 8xxxxxx IDR. Unch, unch, obral diskon bu ibu yuk ah~ parahnya di sana tertulis ngirimnya ke rekening seorang wanita melalui bank syariah, unch jadi gemes syari nich~
Aku kekeuh bilang ke pak PM ini kalau aku nggak punya duit, dia juga kekeuh kalau bayar aja dulu nanti bakal diganti. Nyambung gak sih pak? Belum pernah jadi miskin apa gimana? Gak punya duit mah gak ngefek mau bayar dulu ntar diganti berapa hari kemudian pun, hadehh ramashokk. Ya kubilang aku harus dapat duitnya dulu baru bisa bayar. Mungkin bapaknya lelah, akhirnya bilang "Ok, let's wait."
Wait wait apa sich pak~ Wait for your new strategy to fool me or something tah? wqwqwq.
Yah, begitulah kira-kira kejadian kemarin melaporkan langsung dari arena. Monmaap, belum berani sebut merk perusahaan dan jasa kurirnya, soalnya masih saya pantau~ Info terbaru hari ini, aku diblock di LinkedIn sama si PM dan whassapnya masih centang satu hehe. Mungkin akan kubikin thread atau postingan khusus tentang ini setelah semua clear. Kalau mentok terlalu malas, yah ajak aku ngobrolin ini di chatime aja kali yah hehehehe.
Buat siapapun mohon selalu waspada dengan segala modus penipuan yaa. Tidak kaya bukan halangan untuk cerdas~

Komentar